Kepala staf Deer Valley Medical Center di Arizona, Amerika Serikat, Dr. Sam Durrani membagikan hasil rontgen yang merupakan perbandingan kondisi paru pasien positif Covid-19 yang sudah melakukan vaksinasi dan yang belum. Keduanya tampak memiliki perbedaan yang signifikan.
“Satu-satunya orang yang benar-benar sakit adalah orang yang tidak divaksinasi. Mereka sering kali membutuhkan ventilasi dan oksigen,” kata Durrani.
Hasil rontgen pasien yang divaksinasi menunjukkan udara yang mengalir lebih banyak, dengan sebagian besar paru-paru berwarna hitam, yang berarti tidak terdapat kerusakan. Sebaliknya, hasil rontgen dari orang yang tidak divaksinasi menunjukkan bahwa paru-parunya tersumbat, yang membatasi oksigen mengalir ke seluruh tubuh.
“Pasien yang sudah divaksin dan terkena breakthrough infection (infeksi terobosan) dengan gejala sesak napas, kondisi mereka tidak seburuk pasien yang tidak divaksinasi. Bahkan breakthrough infection yang berakhir dengan pneumonia, CT scan mereka masih tidak seburuk pasien yang tidak divaksinasi,” kata Dr Durrani, seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (23/10).
Para ahli sepakat bahwa Vaksin Covid-19 bisa mencegah tingkat keparahan penyakit dan kematian. Risiko kematian akibat Covid-19 bisa 11 kali lebih tinggi untuk orang dewasa yang tidak divaksinasi daripada mereka yang telah menerima vaksin, demikian yang ditunjukkan oleh Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. CDC juga melaporkan bahwa kurang dari satu persen kasus terobosan yang harus dirawat di rumah sakit atau meninggal.
Sumber: Republika.com