SAHIH.CO, RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi menguraikan peta jalan negara itu untuk memerangi perubahan iklim pada pertemuan perdana KTT Inisiatif Hijau Timur Tengah (MGI) pada Senin 25 Oktober 2021.
Dia mendesak puluhan kepala negara dari Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) untuk bergabung dengannya meluncurkan serangkaian inisiatif dan memainkan peran mereka dalam melindungi lingkungan karena kawasan itu bertujuan untuk mengurangi emisi dari produksi hidrokarbon lebih dari enam puluh persen.
“Perubahan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga untuk ekonomi dan keamanan negara kita,” kata Putra Mahkota.
Program tersebut akan mencakup pembuatan pusat regional yang didedikasikan untuk mengatasi perubahan iklim, pusat peringatan dini badai dan pembangunan perikanan yang berkelanjutan, program penyemaian awan dan dana investasi untuk pengembangan ekonomi karbon sirkular.
KTT bersejarah ini mempertemukan para pakar iklim global dengan kepala pemerintahan untuk membahas cara mewujudkan tujuan lingkungan bersama di kawasan itu.
Putra Mahkota juga mengumumkan prakarsa regional senilai £7,5 miliar (Rp174 triliun) untuk menyediakan sumber energi bersih untuk memasak kepada lebih dari 750 juta orang di seluruh dunia dan dana untuk investasi dalam solusi teknologi berkelanjutan. Dia mengatakan bahwa Arab Saudi akan membiayai 15 persen dari inisiatif ini.
Rencana kawasan untuk mengurangi emisi karbon dari produksi hidrokarbon lebih dari 60 persen akan mengurangi emisi lebih dari 10 persen dari kontribusi global secara keseluruhan.
Ini juga akan mencakup program reboisasi terbesar di dunia. Lima puluh miliar pohon akan ditanam di seluruh wilayah, memulihkan area yang setara dengan 200 juta hektar lahan terdegradasi.
Ini adalah 5 persen dari target global untuk reboisasi, dan akan mengurangi tingkat karbon global sebesar 2,5 persen.
Selama acara yang disiarkan langsung, Putra Mahkota menguraikan visi Arab Saudi untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan.
“Untuk melawan perubahan iklim, kita perlu melindungi sumber daya alam kita dan meningkatkan kerja sama di kawasan ini,” katanya.
Dia selanjutnya mengumumkan pembentukan Yayasan Inisiatif Hijau (The Green Initiative Foundation) untuk mendukung ambisi negara menciptakan lapangan kerja di sektor energi terbarukan dan peluang bagi sektor swasta.
“Kami percaya bahwa perubahan iklim adalah peluang ekonomi bagi warga kami dan sektor swasta, yang dirangsang oleh Inisiatif Hijau Timur Tengah, akan menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mendorong inovasi di kawasan ini,” katanya.
Penerjemah: Muhajir Julizar
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana
Sumber: Independent.co.uk