SAHIH.CO, ACEH TIMUR – Banjir masih terus melanda sebagian besar desa di tujuh kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur mencatat bahwa sejauh ini, banjir telah melanda 46 desa di Aceh Timur. Akibatnya, hingga kini ada sekitar 6000 rumah yang terendam dan 2.700 masyarakat harus mengungsi ke pengungsian yang aman dari banjir.
Banjir sudah terjadi sejak Kamis malam, menjelang isya. Pada awalnya, banjir hanya terjadi di sejumlah desa yang dekat dengan sungai, di Kecamatan Birem Bayeun. Namun hingga kini, banjir terus meluas hingga ke enam kecamatan lainnya.
Dilansir dari Antara, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur, Ashadi pada Sabtu, 1 Januari 2022 menyampaikan bahwa berdasarkan data sementara, ada 6003 unit rumah yang sudah terendam dan 19.352 warga terdampak banjir. Sebagian warga yang terdampak banjir ini mengungsi ke rumah kerabat, madrasah, sekolah serta pengungsian yang lebih tinggi.
Banjir dipicu oleh intensitas hujan yang belakangan tinggi di Aceh sehingga beberapa sungai di Aceh Timur meluap. Di samping banjir, curah hujan yang tinggi tersebut juga mengakibatkan longsor sehingga menyebabkan akses jalan ke Desa Bukit Seulamak, Kecamatan Birem Bayeun putus total.
Ashadi juga menambahkan, bantuan terus didistribusikan kepada korban yang terdampak bencana ini yang ada di berbagai titik yang dijadikan tempat pengungsian. Bantuan utama yang disuplai kepada korban adalah makanan pokok. Hingga kini, tinggi banjir sekitar 30 cm hingga 1,2 m. Ia berharap banjir bisa segera surut dan masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing.
Menurut informasi tentang “Prakiraan Berbasis Dampak Hujan Lebat Wilayah Aceh” yang dirilis oleh BMKG Provinsi Aceh pada 1 Januari 2022, sebagian kabupaten/kota masih teridentifikasi sebagai daerah waspada hingga besok. Kabupaten/kota tersebut adalah Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Singkil, dan Subulussalam.
Pewarta: M. Haris Syahputra
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana
