SAHIH.CO, BANDA ACEH – Banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Aceh makin parah. Curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan sungai meluap ditengarai menjadi pemicu utama bencana banjir tersebut. Kondisi ini diperparah oleh jebolnya tanggul di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Tamiang.
Hingga kini, diketahui sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang dilanda banjir, yaitu Aceh Utara, Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang. Sementara itu, pada Senin kemarin WALHI Aceh mendesak Pemerintah Aceh untuk menetapkan bencana banjir tersebut sebagai bencana provinsi guna memaksimalkan penambahan sumber daya manusia terkait dengan penanganan darurat banjir yang terjadi.
Aceh Utara Terparah
Hingga kini, banjir di Aceh Utara makin meluas. Dari data yang dihimpun Pemkab Aceh Utara, diketahui bahwa banjir telah melanda 113 desa di 15 kecamatan. Hal ini menyebabkan 41.189 warga harus mengungsi dan 2 orang meninggal dunia akibat terseret arus.
Banjir terparah terjadi di Lhoksukon, ibu kota Kabupaten Aceh Utara. Kondisi tersebut menyebabkan pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Utara lumpuh total. Sementara itu, Plt. Kepala BPBD Murzani menyebutkan pihaknya telah menyediakan dapur umum di 85 titik untuk melayani para pengungsi.
Gubernur Pertimbangkan Darurat Provinsi
Selain itu, Pemerintah Aceh telah menyalurkan bantuan masa panik ke tiap-tiap kabupaten/kota terhitung hari ini. Nova Iriansyah telah menginstruksikan BPBA untuk segera menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.
Berdasarkan laporan BPBA, kabupaten/kota yang dilanda banjir masih mampu mengatasi wilayahnya masing-masing. Namun, jika situasi memburuk dan tim kaji cepat BPBA memberikan rekomendasi, Nova akan menerapkan status darurat bencana tingkat provinsi.
Pewarta: Misbahul
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana