SAHIH.CO – Menurut The Royal Islamic Strategic Studies Center (2022), populasi muslim dunia saat ini diperkirakan mencapai 1,93 miliar orang. Jumlah tersebut setara dengan 22% dari total populasi manusia di dunia yang diperkirakan berkisar 8,94 miliar orang.
Sejauh ini, Indonesia masih menjadi negara yang menempati posisi pertama sebagai republik dengan pemeluk Islam terbesar di dunia. Ada sekitar 231,06 juta masyarakat Indonesia yang mengafiliasikan imannya kepada Islam. Angka tersebut setara dengan 86,7% dari total penduduk di Indonesia itu sendiri yang pada juni 2021 berjumlah 272,23 juta orang.
Tingginya jumlah keseluruhan muslim di dunia, khususnya Indonesia mengondisikan dunia usaha mau tidak mau harus melirik dan memperhatikan Generasi Muslim atau Gen-M (muslim milenial). Dilansir dari hasil riset terbaru yang diadakan oleh Bara Imaji tentang market Gen-M, ada sekitar 170,0 juta pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2021. Adapun platform media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, antara lain adalah YouTube, WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Secara umum, waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial per orang per hari adalah 3 jam 14 menit.
Karakteristik dari generasi ini adalah cenderung lebih kritis dan aktif karena dapat menyaksikan banyak fenomena sosial yang serba cepat dan instan melalui berbagai platform media sosial. Generasi muslim milienial tidak dapat dipisahkan dari smartphone. Hal tersebut karena mereka cukup aktif di media sosial. Seterusnya, generasi ini juga suka akan segala hal yang cepat dan praktis, seperti belanja daring, membaca berita berbasis situs web, atau memesan makanan menggunakan smartphone.
Riset yang dilakukan oleh Bara Imaji juga menyebutkan bahwa otak konsumen muslim akan menghadirkan reaksi kognitif terhadap produk halal dan produk nonhalal, bahkan tanpa label halal sekalipun. Konsumen muslim bersedia membayar lebih untuk produk halal yang telah dipastikan dan disertifikasi dengan prosedur yang benar kehalalannya. Karena itu, pemasaran halal memiliki dampak positif yang akan memengaruhi niat beli para konsumen. Namun, jika berlebihan hal tersebut sekaligus dapat menjadi bumerang karena dianggap sebagai gimmick.
Yuswohady, seorang pakar pemasaran mengatakan bahwa brand yang memperkenalkan produknya dan telah mengantongi sertifikat halal merupakan strategi ampuh untuk memenangkan hati muslim dengan potensi pasar yang besar. Bagi umat Islam, gaya hidup halal tentu menjadI penting karena hal tersebut berkaitan erat dengan syariat Islam. Di samping itu, gaya hidup halal diyakini mengandung unsur kesehatan, keselamatan, keamanan, kemakmuran, dan martabat manusia.
Kenyataan bahwa muslim telah menjadi bagian besar dari dunia telah mengondisikan terbentuknya pasar muslim (halal) yang luas pula. Oleh karena itu, pasar produk dan layanan halal menjadi arah baru pasar dunia kedepannya. Hal ini disebabkan muslim yang memegang teguh prinsip-prinsip agama akan sangat sensitif terhadap kehalalan ini, terutama dalam hal makanan sehingga menciptakan prospek pasar halal yang sangat besar.
Baca juga: Menyoal Informasi Halal pada Produk di Pasar Digital
Adapun di Indonesia sendiri, umat Islam memiliki kesadaran dan sikap positif terhadap produk-produk halal. Kehalalan ini kemudian memicu dan meningkatkan motivasi mereka untuk membeli serta mengarahkan orang-orang di sekitar mereka untuk membeli suatu produk yang jelas kehalalannya. ini juga dilatari oleh keyakinan dasar bahwa produk halal sesuai dengan tuntunan agama.
Dodi Zulkifli, seorang pakar branding di Indonesia, pada salah satu kiriman di akun Instagram-nya juga telah mewanti-wanti para pengusaha untuk bersiap-siap merombak strategi branding mereka. Peringatan tersebut berdasarkan hasil riset terbaru yang dilakukan oleh Bara Imaji, bahwa market muslim akan segera menguasai berbagai sektor industri bisnis.
Ia menulis, “Hasil riset terbaru yang dilakukan oleh Bara Imaji tentang market Gen M (muslim millenial) yang tumbuh sangat pesat dan kuat. Maka dari itu, setiap pebisnis perlu bersiap untuk melakukan perubahan strategi branding untuk menyambut market muslim yang akan menguasai di setiap industri bisnis.”
Penulis: M. Haris Syahputra
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana