Anwar Abbas yang, wakil ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), belum lama ini buka suara soal buzzer. Menurutnya, para buzzer atau pendengung-pendengung di media sosial harus segera diberantas.
Kenapa? Itu karena menurut Anwar Abbas, buzzer anti dengan dialog dan kerap merasa kelompoknyalah yang paling benar.
Selain itu, lanjut Anwar, banyak buzzer yang sering menuding antipancasila, tetapi justru tak sembahyang, sehingga ia pun mempertanyakan di mana letak Pancasilanya.
“Menurut saya gak boleh, yang namanya bangsa ini milik kita bersama,” ungkap Anwar, dikutip terkini.id dari Pikiranrakyat pada Senin, 31 Januari 2022.
“Kita punya falsafah yang namanya Pancasila dan hukum dasar namanya Undang-Undang Dasar 1945.”
Anwar Abbas rupanya terganggu dengan buzzer yang sering merasa paling tahu Pancasila dan menilai pemahamannya adalah yang paling benar.
“Kita bisa berbeda-beda pendapat di dalam memahami Pancasila dan hukum dasar UUD 1945, tetapi jangan kita menganggap bahwa kita paling tahu, bahwa kita lebih hebat dari orang lain,” paparnya.
“Sehingga yang saya lihat, banyak sekali orang-orang di negeri ini yang menuding “Anda anti Pancasila!”, ketika saya selidiki itu orang, dia gak sembahyang, dia gak ke gereja. Di mana Pancasila-nya?”
Menurut Anwar Abbas, kelakuan itu tidak menunjukkan buzzer tersebut taat kepada sila pertama, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.
“Sila pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa, dia harus menjalankan ajaran agamanya dengan baik.”
Untuk itu, Anwar Abbas ingin agar masyarakat lebih terbiasa berdialog dengan sehat saat menyikapi perbedaan pendapat.
Editor: Nauval Pally Taran
Sumber: Makassar Terkini