Seorang yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron bisa menularkan infeksi virusnya itu kepada 16 hingga 30 orang sekaligus. Bandingkan dengan virus varian Delta yang dari satu orang bisa menyebar menginfeksi delapan orang lainnya. Bisa dibayangkan penularan yang sangat mungkin terjadi di satu rumah atau kantor.
“Virus itu menempel kuat pada saluran napas. Artinya, menular sangat cepat,” kata dokter spesialis paru di Bukittinggi, Sumatera Barat, Deddy Herman, yang juga pernah ditugaskan ke Rumah Sakit Darurat di Wisma Atlet Jakarta, Senin 14 Februari 2022.
Menurutnya, ada perbedaan antara Covid-19 varian Delta dan Omicron dalam tubuh. Untuk varian Delta mudah berkembang dalam tubuh, sehingga banyak kematian dengan cepat. Sedangkan Omicron membelahnya lambat, sehingga efeknya atau gejalanya lebih ringan dibanding varian Delta.
Namun, karena menyebar lebih mudah atau lebih cepat, varian Omicron bisa mengenai orang dengan jumlah yang lebih banyak. “Akibat penyebaran lebih banyak, risiko terkena pada anak-anak atau orang tua dengan imun rendah dan rentan juga menjadi lebih besar dan bisa membuat kondisinya jadi lebih buruk,” katanya.
Untuk gejalanya, kata Deddy, perbedaan juga jelas sekali di antara varian Delta dan Omicron. Untuk varian Delta pasien akan mengalami hilang penciuman dan rasa atau anosmia. Sedangkan varian Omicron disebutnya sakit kepala, nyeri otot, kelelahan hebat, batuk-batuk dan nyeri tenggorokan.
Secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus positif Covid-19 harian di enam provinsi dan 37 kota kabupaten saat ini sudah melampaui kasus harian ketika puncak penularan didominasi varian Delta pada tahun lalu. Keenam provinsi itu adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Kendati demikian, seperti yang dipaparkan Deddy perihal gejalanya, persentase keterisian tempat tidur di rumah sakit pada daerah yang mengalami kenaikan kasus itu relatif masih rendah jika dibandingkan saat puncak varian Delta. “Jumlah yang dirawat di rumah sakit seluruh Indonesia sekarang 27 ribu, tempat tidur isolasi kita kapasitasnya 120 ribu. Jadi masih sekitar 22-23 persen, masih ada 90 ribu tempat tidur yang masih bisa kita gunakan,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin.
Dalam kesempatan itu, Budi mengingatkan agar daerah lain mengantisipasi potensi meningkatnya kasus Covid-19, di antaranya pelaksanaan vaksinasi terus digencarkan agar imunitas tubuh meningkat. “Kalau nanti Omicron datang, Insya Allah tidak masuk rumah sakit,” ucapnya sambil menambahkan, saat ini baru tujuh provinsi yang angka vaksinasi lengkapnya sudah mencapai 70 persen dan baru empat provinsi yang vaksinasi lansia mencapai 70 persen, yaitu Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.
Sumber: Tempo