SAHIH.CO – Tanpa disadari, secara langsung dan intens kita telah membangun interaksi yang erat dengan perfluorooctanoic acid (PFOA) yang terdapat pada beragam produk di sekitar kita. Faktanya, kandungan PFOA ini terdapat pada beberapa produk yang rutin kita pakai sehari-hari, seperti rice cooker, teflon, bean bag, pakaian antiair, bahkan karpet.
Apa itu PFOA? PFOA biasa juga disebut C8. Sebagaimana dilansir dari cancer.org, C8 adalah zat kimia buatan yang lazim dipakai dalam pembuatan banyak produk harian. C8 berpotensi menjadi masalah terhadap kesehatan karena dapat bertahan di lingkungan dan dalam tubuh manusia untuk jangka waktu yang lama.
PFOA yang biasa digunakan dalam bahan pembuatan telepon sebagai bahan antilengket, juga terdapat pada produk lain, seperti kemasan antilengket, kemasan makanan cepat saji, atau popcorn yang dimasak dalam microwave. Di samping itu, PFOA juga diaplikasikan pada kertas kemasan makanan karena bersifat mencegah minyak dari makanan berlemak meresap ke dalam bungkus makanan.
Melansir dari Alodokter.com, menurut beberapa penelitian—belum didukung oleh bukti ilmiah yang konsisten—paparan PFOA diduga bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan, antara lain, menimbulkan kanker, termasuk kanker testis, kanker prostat, kanker ginjal, kanker kandung kemih, dan kanker ovarium; meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada janin; merusak organ hati dan ginjal; melemahkan sistem kekebalan tubuh; dan meningkatkan risiko terkena penyakit tiroid, termasuk kanker tiroid.
Sebagai tambahan, jika dipanaskan pada suhu yang terlalu tinggi (lebih dari 300 derajat Celsius), teflon melepaskan bahan kimia yang dapat merugikan kesehatan. Bucky Bailey, sebagaimana dilansir dari Sustaination adalah salah satu anak yang lahir dengan lubang hidung tunggal dan wajah yang cacat. Para Peneliti meyakini bahwa Bucky terlahir seperti ini dilatari oleh sang ibu yang bekerja di pabrik pembuatan teflon (DuPont) ketika mengandung Bucky.
PFOA menjadi faktor kuat yang diduga menyebabkan kelainan pada Bucky sejak lahir. PFOA dapat menetap dalam tubuh manusia dalam waktu yang cukup panjang. Pada hewan di laboratorium yang diberikan PFOA dalam jumlah besar, menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi serta melukai hati hewan-hewan tersebut.
Penulis: M. Haris Syahputra
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana