SAHIH.CO, BANDA ACEH – Volume sampah di beberapa daerah di Indonesia mengalami peningkatan selama bulan Ramadan. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat. Di Kota Banda Aceh misalnya, selama Ramadan kali ini, volume sampah mencapai 310 ton per hari, meningkat secara signifikan dari hari-hari biasanya yang hanya 240 ton per hari.
Artinya, terjadi peningkatan sebesar 70 ton per hari yang berasal dari sampah jajanan takjil dan rumah tangga atau meningkat 29 persen dari jumlah sampah di hari biasanya.
Selain di Banda Aceh, sejumlah daerah lain juga mengalami hal yang sama. Di Kota Padang dan Bengkulu tercatat terjadi kenaikan jumlah sampah hingga 10 persen.
Dikutip dari padang.go.id, Kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, Marizon mengatakan, “Selama Ramadan terjadi kenaikan jumlah sampah hingga 10 persen, yang hari biasanya sekitar 550 ton kini menjadi 600 ton per harinya.”
Hal semisal juga terjadi di Bengkulu, dikutip dari portal resmi Pemkot Bengkulu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, Medy Pebriansyah, mengatakan bahwa ”Kenaikan sampah-sampah domestik yakni sampah rumah tangga, jadi kurang lebih kalau kita beranggapan 10 persen, per harinya itu ditotalkan bisa menjadi 533,5 kubik per hari.”
Ia menambahkan bahwa jumlah sampah yang mendominasi adalah batok kelapa, ampas tebu, dan makanan untuk berbuka puasa. Ia juga mengatakan bahwa di akhir Ramadan atau menjelang Hari Raya Idulfitri, kenaikannya bisa mencapai 15 persen.
Hal yang sama juga terjadi di Kota Pangkalpinang, terjadi peningkatan jumlah sampah hingga 40 ton per harinya. Yusli, subkoordinator Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Pangkalpinang mengatakan bahwa volume sampah di kota tersebut meningkat 20 hingga 30 persen dari hari biasanya.
“Bertambah hingga 40 ton per hari dan didominasi oleh kulit kelapa dan bungkus jajanan pasar,” tuturnya. Kenaikan jumlah sampah selama Ramadan juga terjadi di Kota Serang, Kabupaten Pringsewu hingga Banjarmasin.
Pewarta: Misbahul
Editor: Arif Rinaldi
