SAHIH.CO, JAKARTA – Pemerintah bersama dengan Pertamina dan PLN melakukan berbagai langkah untuk memastikan terjaminnya pasokan energi selama periode libur Lebaran tahun ini.
Untuk menjamin pasokan listrik tetap aman, PLN melakukan berbagai langkah seperti mengoperasikan pembangkit dengan kapasitas mencapai 64,3 gigawatt, PLN juga menerjunkan 48.442 orang personel di 2.915 posko yang siap siaga 24 jam. Kemudian untuk menjaga pasokan listrik, pihaknya juga menyiagakan 2.519 unit uninterruptible power supply (UPS), genset, dan unit gardu bergerak serta meniadakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi hingga H+7 Lebaran.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo mengharapkan dengan terjaminnya pasokan listrik membuat masyarakat dapat menikmati momen dengan kerabatnya. “PLN memastikan seluruh masyarakat menikmati listrik yang andal. Harapannya, masyarakat bisa beribadah dengan khusyuk dan menikmati momen berkumpul dengan keluarga dan kerabat,” ujarnya.
Selain PLN, PT Pertamina juga melakukan hal yang serupa dengan memastikan keamanan, ketahanan, dan penyaluran BBM dan LPG. Dirut Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan satgas Ramadan dan Idulfitri (RAFI) sudah dibentuk dan berjalan sejak 11 April hingga 10 Mei 2022. Ia memperkirakan akan ada lonjakan kebutuhan. Meskipun begitu, pihaknya dari hulu ke hilir senantiasa bekerja sama untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.
Untuk menjamin kesediaan stok BBM, Pertamina menyediakan stok produk gasolin hingga 100 ribu kiloliter per hari, dan produk gas oil hingga 44 ribu liter per hari. Selain itu Pertamina juga menyiagakan 1.370 SPBU 24 jam di jalur potensial. Di samping itu, Pertamina juga menyediakan 280 kios Pertamina di lokasi tanpa SPBU dan titik rawan macet. Kemudian pihaknya juga menyiapkan 149 mobil tangki sebagai cadangan suplai dan mengoperasikan 282 kapal Pertamina International Shipping (PIS) untuk memastikan distribusi BBM berjalan lancar.
Sementara itu, untuk menjaga ketersediaan LPG, Pertamina menyediakan stok harian sebanyak 27 ribu metrik ton per hari dan menyiagakan 48 ribu unit outlet LPG selama 24 jam di daerah dengan permintaan tinggi.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariandji mengatakan meski sudah menyiapkan berbagai persiapan, pihaknya akan tetap memantau keadaan lapangan dan memitigasinya jika ada hal yang tak terduga.
“Kami akan tetap pantau dinamika selanjutnya apa yang terjadi di lapangan, misalnya kebutuhan BBM ternyata lebih banyak atau kalau terjadi antrean. Kami harus memitigasinya,” kata Ariandji.
Pewarta: Misbahul
Editor: Arif Rinaldi