Klub Ligue 1 Perancis mengenakan variasi sendiri dari jersei berwarna pelangi dalam pertunjukan solidaritas untuk Hari Internasional Melawan Homofobia, Bifobia, dan Transfobia yang berlangsung pada hari Selasa.
PSG tampil dengan kostum khusus, saat Lionel Messi mencetak dua gol dalam kemenangan juara Prancis asuhan Mauricio Pochettino itu mengakhiri kampanye perebutan gelar mereka dengan penuh gaya.
Tetapi Gueye absen dari skuad, di mana Pochettino menekankan bahwa itu karena “Alasan pribadi, tetapi dia tidak cedera”.
Kini RMC Sport mengeklaim bahwa Gueye tidak tampil karena menolak bermain menggunakan atribut bertema LGBT.
Ia juga menyatakan bahwa pemain Senegal itu melewatkan pertandingan peringatan yang semisal 12 bulan lalu dengan apa yang diberi label “gastroenteritis”.
Perwakilannya sebelumnya membantah bahwa dia memboikot pertandingan musim lalu, tetapi belum mengomentari ketidakhadirannya musim ini.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, presiden Federasi Olahraga LGBT+Eric Arassus mengatakan, “Idrissa Gueye adalah pemain hebat, tapi agama bukan bagian dari olahraga.”
“Setiap pemain ambil bagian [dalam inisiatif kaus pelangi], kecuali dia.”
“Dia harus diberi sanksi. Alasan Gueye menunjukkan bahwa klub [PSG] dan Liga membiarkan homofobia terjadi.”
Di negara asal Gueye, Senegal, pernikahan sesama jenis belum disahkan dan homoseksualitas dapat diancam hukuman penjara hingga lima tahun.
Dia bergabung dengan PSG dari Everton pada 2019 dan telah tampil 110 kali untuk klub, mencetak tujuh gol dan memberikan enam assist.
Sementara itu, Sun Sport secara eksklusif mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa seorang pemain remaja gay di Kejuaraan akan hadir dalam sebuah wawancara TV.
Itu akan membuatnya menjadi satu-satunya pesepakbola gay di Inggris.
Sumber mengatakan dia “sangat santai” tentang seksualitasnya dan bahwa dia ingin “mematahkan stigma” atas masalah ini.
Penerjemah: Muhajir Julizar
Editor: Nauval Pally Taran
Sumber: The Sun