SAHIH.CO – Konsumsi masyarakat terhadap produk lokal dapat memberikan efek domino bagi penguatan pasar dalam negeri, meningkatkan lapangan kerja untuk masyarakat, menjamin pendapatan bagi pekerja lokal, dan sekaligus juga memastikan peredaran uang tidak keluar dari zona sekitar.
Menerapkan konsep bisnis local to local juga akan menciptakan kedaulatan produksi bagi Indonesia. Sebab, intensitas belanja produk asing yang tinggi, dalam jangka panjang akan memastikan ketergantungan kepada impor dan membuat kita tidak punya kemandirian ekonomi, juga akan berdampak pada terbatasnya lapangan pekerjaan.
Jaya Setiabudi, atau lebih akrab disapa Mas J, founder dari Yuk Bisnis dan Young Entreprenur Academy (YEA), menyebutkan bahwa 99,7% industri di Indonesia adalah industri kecil dan menengah (IKM), di mana IKM ini berkontribusi menyerap 10,3 juta tenaga kerja, yaitu sekitar 66,25% dari total tenaga kerja di sektor industri di Indonesia.
“Dengan membeli produk lokal, tentu akan memberi dampak langsung bagi perekonomian lokal. Satu kaos rakitan lokal yang Anda gunakan setidaknya melibatkan empat orang karyawan produksi. Bagian potong atau cutting, bagian jahit, sablon, dan packing. Itupun dengan asumsi bahannya masih impor.” Papar Mas J melalui kanal Youtube pribadinya
Ia juga menambahkan, “Jika keempat orang tersebut merupakan kepala keluarga dengan dua orang anak, artinya tiap kaos buatan lokal yang anda gunakan, telah membantu menafkahi 16 orang.”
Oleh karena itu, gerakan belanja produk local memiliki arti penting bagi kemajuan sektor industri dalam negeri. Mengetahui hal tersebut, Presiden Joko Widodo baru-baru ini juga menekankan pentingnya belanja produk lokal untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Kita enggak usah muluk-muluk, dibelokkan 40% saja, 40% saja itu bisa memacu growth ekonomi kita, pertumbuhan ekonomi kita. Yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71%, yang BUMN 0,4%, ujar Jokowi, dilansir dari Solopos.
Jokowi juga meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam platform yang tersedia.
Sejalan dengan ini, wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto, juga menyampaikan tentang pentingnya regulasi yang mewajibkan pemerintah membeli produk lokal.
“Dengan mengurangi impor, otomatis pertumbuhan ekonomi naik karena impor itu adalah pengurang formulasi ekonomi. Apalagi kalau dibelikan produk nasional, efeknya akan besar terhadap UMKM kita.” Ujar Eko.
Pewarta: M. Haris Syahputra
Editor: Nauval Pally Taran