Masa depan selalu menarik untuk dibicarakan. Kecenderungan tersebut mendorong manusia untuk berasumsi dan memprediksi banyak hal tentang bagaimana keadaan di masa mendatang.
Kondisi di mana dunia berubah dengan sangat signifikan membuka mata kita tentang potensi besar akan adanya perubahan besar-besaran dan kejadian tak terduga yang mungkin terjadi dalam dekade mendatang.
Pandemi virus corona yang baru saja menimpa dunia, diikuti oleh depresi ekonomi yang selanjutnya siap menghantui seluruh bumi, dipastikan menjadi pemicu besar akan hal-hal besar yang akan tersaji di masa mendatang.
Apa yang akan terjadi pada tahun 2030? Tentu, tak banyak yang mengetahui dan tak ada satu pun yang bisa memastikan.
Namun begitu, ada banyak pihak yang memprediksi, bahwa 14 tahun lagi, akan ada banyak hal tak terduga yang mungkin terjadi. Para ahli dari Dewan Masa Depan Global, World Economic Forum (WEF) pun memberikan pandangannya sebagai berikut.
1. Semua Produk Akan Menjadi Layanan
“Saya tidak memiliki apa-apa, tidak punya mobil, rumah, dan tidak memiliki peralatan atau pakaian apapun,” tulis anggota parlemen Denmark Ida Auken.
Belanja adalah kenangan yang jauh tertinggal di masa lalu pada 2030 mendatang, yang penduduknya telah menghabiskan energi bersih dan hanya akan meminjam apa yang mereka butuhkan sesuai permintaan.
Pada tahun 2030, kita juga tidak akan memiliki apa-apa dan bahagia. Menurut Ida Auken, hal ini bukanlah sebuah utopia atau mimpi masa depan, tetapi merupakan sebuah skenario yang menunjukkan ke mana kita bisa menuju masa depan yang lebih baik dan juga lebih buruk.
2. Ada Harga Global untuk Karbon
Jane Burston, Kepala Iklim dan Lingkungan di Laboratorium Fisika Nasional Inggris memprediksi bahwa Tiongkok akan menjadi pemain tunggal dalam perdagangan karbon dioksida dan energi fosil pada tahun 2030. Sementara itu, panel surya akan menjadi murah, dan harga untuk energi terbarukan akan mengalami penurunan yang drastis.
3. Berakhirnya Hegemoni Amerika
Akan ada beberapa kekuatan global nantinya, di mana beberapa negara-negara tersebut akan melakukan comeback, alih-alih hanya berpusat pada satu kekuatan saja, tulis Robert Muggah, Direktur Riset di Igarapé Institute. Namun, pada saat yang sama, peran negara akan terancam oleh tren.
4. Peran Rumah Sakit Akan Menurun
Menurut dokter medis dan penasihat Bank Dunia, Melanie Walker, perkembangan teknologi akan menggerus dominasi penyakit dan kuantitas penderita. Jumlah kecelakaan lalu lintas juga akan berkurang berkat mobil kemudi otomatis, dan kesadaran pencegahan secara personal akan makin tumbuh. Tak ada lagi pembedahan dan donor organ tubuh. Tabung robotik kecil dan organ bioprinted akan makin banyak bermunculan.
5. Kita Akan Makan Lebih Sedikit Daging
Menurut seorang profesor ekologi populasi di University of Leeds, Inggris, Tim Benton, pada tahun 2030 orang-orang akan makin sedikit makan daging. Mereka akan memperlakukan daging sebatas sebagai makanan dan bukan makanan pokok. Pada masa itu, orang-orang akan cenderung memproduksi makanan yang lebih sehat bagi kesehatan dan tidak berbahaya bagi lingkungan.
6. Pengungsi Suriah Hari Ini Adalah CEO pada 2030
Pengungsi Suriah yang berpendidikan tinggi akan tumbuh dewasa dan memperoleh masa keemasannya pada tahun 2030. Mereka akan membuat perekonomian yang terintegrasi bagi siapa pun warga Suriah yang menghindari konflik yang terjadi di negaranya. Di samping itu, perubahan iklim akan mengondisikan sekitar 1 miliar pengungsi, menurut Founder dan CEO Blue Rose Compass, Lorna Solis.
7. Nilai-Nilai yang Dibangun Barat Akan Diuji Sampai Titik Puncaknya
Tahun 2030, bangsa Barat akan mendapatkan ujian berupa nilai-nilai demokrasi yang dibangun oleh bangsa Barat sendiri. Hal ini dikatakan oleh Direktur Eksekutif Human Rights Watch, Kenneth Roth.
8. Migrasi ke Mars
Ketua peneliti di NASA, Ellen Stofan, mengatakan tahun 2030, NASA akan siap memberangkatkan orang-orang ke Planet Merah, dan sampai di sana, kita mungkin akan menemukan bukti kehidupan alien. Ilmu pengetahuan yang berkembang pesat akan membantu kita menjawab pertanyaan besar tentang kehidupan di bumi, serta menciptakan aplikasi praktis untuk teknologi luar angkasa.
Penulis: M. Haris Syahputra
Editor: Arif Rinaldi & Nauval Pally T