SAHIH.CO – Khotbah di Arafah adalah di antara momen yang paling dinanti-nanti oleh para jemaah haji. Seturut dengan itu, pemerintah Arab Saudi juga berbuat banyak hal agar pesan-pesan yang disampaikan saat khotbah di Arafah dapat dipahami oleh banyak orang.
Di antaranya adalah dengan menyediakan terjemahan Khotbah Arafah dalam 14 bahasa: Prancis, Inggris, Melayu, Persia, Rusia, Urdu, Cina, Turki, Hausa, Bengali, Spanyol, India, Swahili, dan Tamil.
Syaikh Abdurrahman Al-Sudais, Kepala untuk Urusan Dua Tanah Suci, menyebutkan bahwa kerajaan Saudi ingin menyampaikan pesan Islam tentang menyampaikan pesan kebenaran, keadilan, toleransi, dan Islam moderat kepada dunia.
“Seiring dengan hak asasi manusia dan ajaran Islam, Nabi menegaskan penghapusan rasisme dan sektarianisme,” katanya, dilansir dari Arab News, 30 Juni 2022.
Pesan dari Namirah untuk Dunia
Khotbah arafah tahun ini disampaikan oleh Syaikh Dr. Muhammad bin Abdul Karim al-Issa, Anggota Hai’ah Kibar al-Ulama al-Su’udiyyah (Dewan Ulama Senior Arab Saudi), yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia.
Khotbah Arafah kali ini adalah kali pertama bagi Syaikh Al-Issa. Al-Issa menyampaikan tentang betapa perlunya kaum muslim untuk menjadi duta Islam dengan selalu mengikuti ajaran Islam dengan perilaku yang baik. Khotbah itu disampaikan pada Jumat, 8 Juni 2022, di Masjid Namirah, di hadapan sekitar satu juta jemaah haji dari seluruh dunia, yang juga disiarkan secara langsung dari website manaratalharamain.gov.sa.
Ia juga mengingatkan umat Islam di seluruh dunia bahwa perintah yang paling utama dalam Islam hanyalah perintah untuk bertauhid, menyembah Allah dalam ibadah, yang juga merupakan ajaran seluruh nabi dan rasul.
“Allah telah menurunkan kitab-kitab ilahi dan mengutus para nabi dan rasul sebagai guru bagi umat mereka, (mereka) menyeru kepada tauhid dan menyembah Allah dalam ibadah. Semua nabi menyeru umatnya untuk menyembah Allah, dan tidak ada yang lain,” sebutnya dalam khotbah.
Al-Issa juga menekankan betapa penting para jemaah haji untuk mengikuti petunjuk dari Nabi Muhamamd dalam ritual ibadah haji mereka.
Kemudian, ia mengimbau umat Islam agar terus berbuat kebaikan kepada siapa pun dan menjauhkan diri dari perbuatan yang menyebabkan ketidakharmonisan dan kebencian.
“Semua orang, baik muslim atau bukan, menghormati mereka yang memiliki sopan santun, karena perilaku yang baik adalah nilai kemanusiaan yang tinggi,” katanya.
“Cinta dan kasih sayang harus dipertahankan dalam hubungan kita, dan hal itu adalah bagian dari keimanan kita, bahwa kita semua bersatu,” tambahnya.
“Ini membuktikan bahwa faktanya Islam adalah semangat kebaikan yang melingkupi seluruh umat manusia. (Bukankah) Nabi kita telah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”, pungkasnya.
Di akhir khotbahnya, ia juga menekankan para jemaah di tempat suci untuk memanfaatkan waktu memohon agar Allah mengampuni kesalahan dan dosa-dosa mereka.
Pewarta: Misbahul
Editor: Nauval Pally Taran