SAHIH.CO, BANDA ACEH – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca ekstrem hingga 23 September 2022. Hal tersebut diakibatkan adanya sirkulasi siklonik yang terbentuk di daerah konvergensi.
BMKG memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan lebat yang diprediksi dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi. Mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung dan Lampung diprediksi berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Begitu pula untuk Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatra Barat, Sumatra Utara, serta Sumatra Selatan.
Dikutip dari laman resmi BMKG, disebutkan bahwa “Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia barat Sumatera dan di Laut Seram yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di Samudra Hindia barat Aceh-Bengkulu, dari Sumatera Selatan hingga Samudra Hindia barat Sumatera, di Samudra Hindia selatan Jawa Barat-barat Lampung, dan dari Papua Barat hingga P. Seram.”
“Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari perairan selatan Sulawesi Selatan hingga Selat Makassar, dari Teluk Tomini hingga Laut Sulawesi, di Laut Banda, di perairan utara Papua, dan dari Papua hingga perairan Kep. Kai. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.”
Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat pesisir mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 21-23 September 2022.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area untuk waspada. Terutama yang berpeluang terjadi gelombang tinggi,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dikutip Antara.
Laman resmi BMKG mengemukakan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara–Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-20knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 -20knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Banten dan Laut Arafuru bagian timur.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,50-4,0 meter di perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai. Hal yang sama juga terjadi di perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh hingga Kep. Nias, Perairan Selatan Sumbawa hingga Sumba, Selat Alas bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan, Sumbawa hingga Sumba Laut Sawu bagian Selatan, dan Perairan P. Sawu.
Pewarta: Misbahul
Editor: Nauval Pally Taran