Ini adalah tentang rahasia protein terbaik di dunia. Sebuah makanan masa depan yang akan menyelamatkan peradaban, penemuan nenak moyang Indonesia. Melalui startup Better Nature yang berbasis di London, Inggris, Driando dan tim bermaksud untuk mengampanyekan tempe ke seluruh dunia sebagai makanan ideal di masa mendatang yang sehat, berkelanjutan, dan terjangkau.
Tempe dibuat dari campuran kacang-kacangan atau biji-bijian. Selain tinggi protein, tempe juga kaya akan serat dan merupakan prebiotik yang ramah usus. Kandungan gizi pada tempe meliputi protein 18 g per 100 g tempe, serat 6.6 g per 100 g, zat besi sekitar 2.1 mg per 100 g, dan kalsium sekitar 96 mg per 100 g.
Dilansir dari Greenqueen, startup foodtech Better Nature memiliki misi untuk merevolusi tempe (produk kedelai fermentasi tradisional Indonesia yang berprotein tinggi) dan mengampanyekannya ke dunia dengan harapan membuat sistem pangan global lebih ramah terhadap manusia, planet, dan hewan. Better Nature ingin dunia mengoptimalkan makanan leluhur yang lezat ini dan mendorong pola makan nabati secara universal, dengan mendeklarasikan tempe sebagai “rahasia protein terbaik di dunia”.
“Dibandingkan daging sapi, tempe jauh lebih unggul dari sisi kesehatan dan lingkungan. Di mana tempe kedelai konvensional jika dibandingkan dengan daging sapi, proteinnya setara, energinya setara, zat besinya setara, seratnya jauh lebih tinggi, kalsiumnya lebih tinggi, lemak jenuhnya jauh lebih rendah, garamnya jauh lebih rendah. Ini baru nilai gizi. Dari sisi lingkungan, tempe ini empat kali lipat lebih hemat energi, 12 kali lipat lebih hemat dalam produksi gas efek rumah kaca, penggunaan lahan juga jauh lebih kecil, dan harganya jauh lebih terjangkau,” jelas Driando, ilmuan pangan Indonesia dalam sebuah podcast Endgame Gita Wirjawan
Bersama Better Nature, Driando juga ingin menjadikan protein nabati menjadi arus utama. Inilah yang kemudian menginisiasi mereka untuk mendorong lebih banyak juru masak rumahan untuk menggunakan tempe sebagai pengganti daging atau protein susu dalam makanan. Di mana dalam prosesnya wacana itu terbukti mengurangi jejak karbon dan pemborosan sumber daya yang terkait dengan protein hewani.
“Kedepan, kita akan mencapai urgensi makanan sehat, ramah lingkungan dan terjangkau yang belum pernah dicapai dan dirasakan manusia sejak dulu. Cepat atau lambat orang akan tau tentang betapa pentingnya tempe.” Tambah Driando dalam podcastnya.
Planet Positive
Penting menyadari kebutuhan kita akan makanan yang tidak hanya menyehatkan manusia, tetapi juga ramah terhadap bumi. Better Nature, selain memperoleh peringkat jejak karbon rendah atau sangat rendah terhadap produk tempenya, juga turut menghilangkan karbon dan plastik dari lingkungan dua kali lebih banyak daripada yang mereka gunakan untuk membuat tempe. Sehingga menjadikan mereka sebagai perusahaan atau brand dengan karbon dan plastik negatif.
Oleh karena itu, selain kaya protein dan serat, profil lain dari produk tempe Better Nature juga Low Carbon Rated, Carbon Negative, dan Plastic Negative.
Low Carbon Rated
Better Nature bekerjasama dengan platform pelacakan karbon My Emissions untuk mengukur emisi karbon dalam membuat tempe mereka. Cakupan pelacakan ini cukup komprehensif, mulai dari menanam bahan hingga bagaimana produk tersebut dimasak di rumah-rumah.
Dengan mencapai peringkat karbon rendah atau sangat rendah, itu berarti bahwa jika semua orang makan makanan seperti tempe, kita dapat memberi makan penduduk dunia secara berkelanjutan.
Carbon Negative
Dengan menggunakan data dari My Emissions, Better Nature mengimbangi dua kali lipat jumlah karbon yang digunakan untuk membuat tempe, guna memastikan bahwa mereka melakukan lebih dari sekadar meminimalkan dampak buruk terhadap planet ini dan benar-benar menjadi planet positif.
Dalam siaran pers yang diliput oleh Green Queen, CEO Foodsteps Anya Doherty menggarisbawahi tentang betapa pentingnya mengatasi dampak makanan kita terhadap lingkungan. “Better Nature memimpin dengan menawarkan protein dengan jejak karbon yang sangat rendah.” Tegas Anya.
Dalam mengatasi jejak karbon ini, Better Nature tidak melakukannnya sendiri, tetapi bekerjasama dengan Climate Care, sebuah perusahaan pengurangan karbon yang tersertifikasi, pemenang penghargaan, dan diakui di sektornya.
Plastic Negative
Perusahaan juga menghitung jumlah plastik yang digunakan untuk mengemas dan mengirim produk, dan mengimbanginya dua kali lipat melalui kemitraan dengan rePurpose Global, yang bekerjasama dengan Waste4Change, sebuah organisasi nirlaba di Jawa Barat, Indonesia.
W4C menciptakan sistem limbah yang lebih efisien untuk meningkatkan jumlah plastik yang didaur ulang dan digunakan kembali di daerah setempat, dan mengurangi jumlah plastik yang berakhir di perairan setempat pula.
Sebagai informasi, Better Nature didirikan oleh beberapa orang, yaitu Amadeus Driando Ahnan-Winarno (Co-Founder – Technology), Chris Kong (Co-Founder – Business Development), Elin Roberts (Co-Founder – Marketing), dan Fabio Rinaldo (Co-Founder – Product Development).
Penulis: M. Haris Syahputra
Editor: Nauval Pally Taran