Susu, mayoritas kita pasti pernah meminumnya atau bahkan menyukainya. Tidak jarang pula, sebagian orang tua akan sedikit memaksa anaknya untuk meminum susu, agar tulangnya kuat kata mereka. Demikian juga arahan dari posyandu-posyandu anak, makan 4 sehat dan 5 sempurna, susu maksudnya. Namun, apakah susu memang benar-benar sepenting itu untuk tulang?
Tidak jarang juga kita mendapati iklan di televisi-televisi ataupun majalah yang mengabarkan kabar buruk untuk orang-orang yang tidak meminum susu.
Dilansir dari med.standfod.edu, Gardner, seorang profesor dalam bidang obat-obatan mengatakan, “Susu, sebagai sumber kalsium yang baik, bukanlah faktor yang paling berpengaruh pada kesehatan tulang.” Beliau menyebutkan sebuah contoh seperti negara Jepang yang mayoritas penduduknya intoleran terhadap laktosa yang membuat mereka tidak bisa mengonsumsi susu. Namun, banyak dari mereka yang melakukan aktivitas fisik melebihi orang-orang Amerika.
“Untuk menguatkan tulang, lebih baik untuk aktif secara fisik dibandingkan meminum susu.” katanya
Jadi sebenarnya, susu bukanlah hal yang krusial untuk dikonsumsi setiap hari, kalsiumlah yang kita butuhkan, tentu saja dibarengi dengan aktivitas fisik. Selain kalsium, kita juga membutuhkan Vitamin D, yang berfungsi untuk membantu tubuh menyerap kalsium.
Selain itu, perlu untuk memperhatikan jenis susu yang kita beli/konsumsi, mengingat sekarang banyak sekali jenis-jenis susu yang beredar di pasaran, yang pada akhirnya membuat konsumen bingung. Gardner menyarankan untuk selalu memperhatikan kadar gizi yang ada di setiap kemasan susu yang kita beli.
Pastikan susu yang kita beli memang benar-benar mengandung susu, bukan hanya gula atau perasa sintetis. Dan apabila kita mengonsumsi susu bubuk yang perlu diseduh atau susu kental yang perlu diencerkan, maka pastikan takaran yang kita buat sudah sesuai dengan yang dianjurkan.
Penulis: Arif Rinaldi
Editor: Nauval Pally Taran
