close
EsaiResonansi

Holocaust Rafah Fasisme Israel

Sumber Foto: al Jazeera

Hari ini, di tengah kehancuran kemanusiaan yang terus menerus terhadap anak-anak Palestina, dunia internasional tampaknya memilih berpaling, sementara PBB terdiam dalam keheningan yang menyakitkan, hanya mampu mengutuk tanpa tindakan nyata.

Israel saat ini terlibat dalam peristiwa yang mencerminkan tragedi Holocaust, yang dulunya mereka kutuk sebagai kekejaman tanpa ampun. Ironisnya, mereka sekarang tampak menjiwai peran yang mirip dengan Jerman Nazi: Netanyahu seolah menjadi inkarnasi Hitler, dan IDF bertindak seperti penjaga Wehrmacht yang tak kenal ampun. Ideologi yang mereka anut menggambarkan bayangan Nazisme yang menakutkan, dan tindakan mereka terhadap rakyat Palestina adalah kejahatan yang tak termaafkan. Mereka adalah penjagal kemanusiaan.

Akhir-akhir ini, Rafah menjadi tempat tragedi baru yang mempertontonkan bagaimana fasisme Yahudi menyebar ke seluruh dunia. Kamp pengungsian yang seharusnya menjadi tempat aman bagi korban perang justru berubah menjadi tempat paling berbahaya. Saat langit diharapkan menurunkan hujan penuh rahmat, yang turun adalah berton-ton bahan peledak yang merenggut jiwa anak-anak tak bersalah.

Jika ada yang harus dikatakan antisemit, Israel adalah eksponen terbesar dari antisemit saat ini, tidak ada antisemit selain Israel dan, tentunya juga sekutu mereka, Amerika Serikat. Bahkan, saya cukup yakin jika Netanyahu punya buku rujukan semacam Mein Kampf dalam upaya genosida yang pernah, sedang, dan akan terus dilakukan di bumi palestina.

Jika ditilik, jumlah pengungsi di Rafah bahkan melebihi jumlah korban di kamp konsentrasi Auschwitz, mungkinkah Israel ingin menjadikan Rafah sebagaimana Nazi membunuh orang-orang Yahudi di Auschwitz?

Penulis: Misbahul
Editor: Nauval Pally Taran

Tags : genosidaHAMislamisraelkemanusiaanPalestinaPBBrafahyahudi

The author Redaksi Sahih