close
Opini

Agama dan Kemajuan Masyarakat

Sumber Foto: Saudi Gazette

Agama adalah fondasi yang sangat fundamental dalam kehidupan bermasyarakat. Memeluk agama dengan erat sama dengan memajukan masyarakat, sementara meninggalkan agama adalah langkah mundur dari kemajuan. Gagasan ini telah diakui oleh banyak tokoh Islam baik dari era klasik maupun modern. Ibnu Khaldun, dalam Mukaddimah-nya, menekankan bahwa agama memainkan peran penting dalam membangun peradaban. Dalam Al-Qur’an dan Hadis juga terdapat banyak petunjuk yang mendukung pandangan ini.

Agama memiliki peran sentral dalam membentuk moral dan etika individu, yang pada gilirannya memengaruhi perilaku masyarakat secara keseluruhan. Agama menawarkan panduan tentang bagaimana manusia harus hidup, berinteraksi, dan bekerja sama dalam masyarakat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab kecuali sesudah mereka memperoleh ilmu karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa yang ingkar terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya” (QS. Ali Imran: 19). Ayat ini menekankan bahwa Islam adalah agama yang diterima di sisi Allah dan memberikan pedoman yang jelas untuk kehidupan manusia. Dengan memeluk agama, manusia akan mendapatkan petunjuk yang benar dalam menjalani hidup.

Ibnu Khaldun, seorang sejarawan dan pemikir terkenal dari abad ke-14, dalam karya monumentalnya Mukaddimah, membahas pentingnya agama dalam pembentukan dan kemajuan peradaban. Dia menulis, “Agama menyatukan orang-orang dalam kelompok sosial, memotivasi mereka untuk bekerja sama dan menghindari konflik internal. Agama juga memberikan legitimasi bagi penguasa, yang membantu menjaga stabilitas dan ketertiban dalam masyarakat.” Ibnu Khaldun berpendapat bahwa agama adalah faktor yang menyatukan yang memperkuat solidaritas sosial (asabiah) dan memainkan peran penting dalam pembentukan negara dan peradaban yang stabil. Tanpa agama, masyarakat cenderung terpecah belah dan mengalami kemunduran.

Agama dan Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting dalam kemajuan masyarakat, dan agama sering kali menjadi dasar dari sistem pendidikan. Di era klasik, pendidikan Islam berfokus pada pengajaran Al-Qur’an dan Hadis serta ilmu-ilmu lain yang mendukung pemahaman agama. Ini menciptakan generasi yang tidak hanya berpengetahuan luas tetapi juga bermoral tinggi. Al-Ghazali secara eksplisit dalam karya monumentalnya menyebutkan dua tujuan utama pendidikan, yaitu membentuk karakter yang baik dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Pandangan Imam Ghazali ini menunjukkan bahwa pendidikan agama tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk moral dan etika individu yang akan berkontribusi positif terhadap masyarakat.

Agama juga memainkan peran penting dalam menciptakan ketertiban sosial dan keadilan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Ma’idah: 2). Ayat ini mengajarkan pentingnya kerja sama dalam kebajikan dan takwa yang akan menciptakan masyarakat yang harmonis dan adil. Dalam sebuah Hadis, Rasulullah bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah seperti satu tubuh; apabila satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan ikut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim). Hadis ini menekankan pentingnya solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat muslim. Dengan memeluk agama, masyarakat akan lebih cenderung saling mendukung dan bekerja sama untuk kebaikan bersama.

Di era modern, agama masih memiliki peran yang signifikan dalam memajukan masyarakat. Banyak tokoh Islam modern yang menekankan pentingnya agama dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, Muhammad Iqbal, seorang filsuf dan penyair terkenal, menulis, “Agama adalah kekuatan yang paling besar yang pernah dikenal oleh umat manusia. Ini adalah satu-satunya kekuatan yang dapat menyatukan manusia dan menggerakkan mereka untuk mencapai tujuan besar” (The Reconstruction of Religious Thought in Islam, Muhammad Iqbal). Pandangan Iqbal ini menunjukkan bahwa agama dapat menjadi penggerak utama dalam mencapai kemajuan dan tujuan besar dalam masyarakat.

Agama: Solusi Atas Problematika Modern

Selain itu, agama juga bisa menjadi jawaban atas problematika modern yang semakin menggerogoti anak-anak generasi penerus. Saat ini, generasi muda dihadapkan pada berbagai tantangan seperti penyalahgunaan narkoba, dekadensi moral, krisis identitas, dan pengaruh negatif dari media sosial. Agama dapat memberikan solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dengan menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat.

Misalnya, dalam Al-Qur’an Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim: 6). Ayat ini menekankan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari bahaya, termasuk bahaya moral dan spiritual. Dengan mendidik anak-anak sesuai dengan ajaran agama, mereka akan memiliki landasan moral yang kuat untuk menghadapi berbagai godaan dan tantangan dalam hidup.

Selain itu, Nabi Muhammad juga mengajarkan pentingnya membentuk karakter dan moral yang baik sejak dini. Rasulullah bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa pendidikan dan lingkungan memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, dengan memberikan pendidikan agama yang baik, kita dapat membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang bermoral dan bertanggung jawab.

Agama juga mengajarkan pentingnya tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104). Ayat ini menekankan pentingnya kerja sama dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran. Dengan mengajarkan nilai-nilai ini kepada generasi muda, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab.

Agama adalah elemen fundamental yang tidak hanya membentuk moral dan etika individu, tetapi juga memainkan peran penting dalam menciptakan ketertiban sosial, keadilan, dan kemajuan masyarakat. Dari pandangan klasik Ibnu Khaldun hingga pemikiran modern Muhammad Iqbal, agama selalu diakui sebagai kekuatan yang dapat menyatukan dan memajukan peradaban. Al-Qur’an dan Hadis juga memberikan petunjuk yang jelas tentang pentingnya memeluk agama dan bekerja sama dalam kebajikan. Oleh karena itu, memeluk agama dengan erat adalah langkah penting menuju kemajuan masyarakat, sementara meninggalkan agama adalah langkah mundur yang dapat membawa pada kemunduran dan ketidakstabilan.

Penulis: Misbahul
Editor: Nauval Pally Taran

Tags : agamaislamkemanusiaanmasyarakatmodernismesejarah

The author Redaksi Sahih