Kesalahan penggunaan kata-kata bahasa Indonesia pada masyarakat kita dapat dikatakan sudah lumrah terjadi. Bahkan, kesalahan-kesalahan itu seakan sudah mengendap dalam ingatan kolektif masyarakat.
Masalahnya, kesalahan itu bukan sekadar terjadi pada percakapan sehari-hari saja, tetapi juga meluas pada berbagai ranah, seperti dalam penulisan karya ilmiah, jurnalistik, dan ranah lainnya yang semestinya bahasa Indonesia digunakan dengan baik dan benar.
Kesalahan demikian tidak dapat terus dianggap oke-oke saja. Maka dari itu, penting untuk kita meninjau dan mengetahui penulisan yang benar dari kata-kata yang biasa kita gunakan, apakah kiranya sudah benar atau ternyata masih keliru.
Berikut ini redaksi sahih.co rangkum beberapa dari kata-kata yang kerap salah dalam penggunaannya.
- Silahkan
Bentuk yang benar dari kata ini adalah silakan, bukan silahkan. Jadi, silakan gunakan bentuk yang benar, ya.
- Sekedar
Ini bentuk yang salah, yang benar adalah sekadar. Diingat, ya, Sobat sahih.
- Praktek
Kata ini juga termasuk paling sering salah digunakan, kata yang tepatnya adalah praktik. Diingat dan jangan lupa dipraktikkan, ya.
- Hutang
Sudah pada bayar hutang belum? Eh, salah, yang benar itu bukan hutang, tetapi utang.
- Terimakasih
Kata ini, yang tepat ditulis secara terpisah, Sobat sahih; terima kasih, demikian. Terima kasih atas perhatiannya, ya.
- Mempengaruhi
Jangan terpengaruh karena banyaknya orang yang menggunakan kata berimbuhan itu, ya. Mempengaruhi adalah kata dengan penggunaan imbuhan yang keliru. Yang benar adalah memengaruhi.
- Karir
Kata ini juga sangat sering kita gunakan ya, Sobat sahih? Padahal, bentuknya yang benar adalah karier, bukan karir.
- Realita
“Realitanya tidak demikian.” Penggunaan bentuk kata “realita” pada kalimat tersebut adalah keliru walau realitasnya itu lebih sering digunakan. Nah, iya, yang benarnya adalah realitas, bukan realita.
- Himbau
Sering kita temukan, dalam surat-surat resmi pemerintahan, digunakan kata himbauan atau menghimbau, dan itu salah karena kata dasarnya yang benar adalah imbau, bukan himbau. Karena itu, yang benar adalah imbauan dan mengimbau.
- Ekstrim
Cukup sering, kan, kita membaca kata ekstrim? Ya, tetapi itu keliru, bentuk bakunya adalah ekstrem.
- Merubah
Merubah ini bisa benar, tetapi itu kalau yang dimaksud adalah menjadi rubah (binatang yang mirip serigala itu). Kalau ingin menjelaskan kata kerja terkait dengan perubahan, yang benar adalah mengubah karena kata dasarnya adalah ubah, bukan rubah.
- Nafas
Bernafas? Ini juga salah. Yang benar adalah bernapas sebab dari kata dasar napas.
- Konkrit
Ada berbagai bentuk yang digunakan dari kata ini; ada yang menyebutnya konkrit, kadang disebut juga kongkrit atau kongkret. Dan, itu semua keliru, yang benar adalah konkret.
- Antri
Bentuk yang benar dari kata ini adalah antre. Karena itu, tidak ada yang namanya nomor antrian, yang ada nomor antrean.
- Lembab
Kebanyakan jenis jamur tumbuh di tanah yang lembap, bukan di tanah yang lembab karena lembab itu adalah bentuk yang salah dari kata lembap. Jadi, yang bisa diukur itu adalah kelembapan, bukan kelembaban.
Sampai di sini dahulu, ya. Tentu masih banyak kata lainnya yang perlu kita tinjau kembali bersama. Praktisnya, bisa dicek langsung di KBBI Daring, ya, Sobat sahih. Mari kita membiasakan yang benar dan tidak terus membenarkan yang biasa.
Redaksi Sahih