SAHIH.CO – Meski banyak pasokan di pasar, harga minyak goreng hingga kini terus beranjak naik. Hal tersebut terjadi pasca-pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng oleh pemerintah per 16 Maret lalu.
Jika pada 17 Maret lalu harga rata-rata nasional untuk minyak goreng kemasan bermerek 1 Rp21.250, kini per 23 Maret, naik menjadi Rp24.650. Hal yang sama juga terjadi untuk minyak goreng kemasan bermerek 2 yang harga rata-rata nasionalnya naik dari Rp20.100 pada 17 Maret lalu, menjadi Rp24.000 pada 23 Maret.
Data yang kami pantau dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), menunjukkan harga tertinggi untuk minyak goreng kemasan bermerek 1 terdapat di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dengan harga mencapai Rp57.500. Sedangkan harga terendah terdapat di Kota Bogor, Jawa Barat, dengan harga Rp16.500.
Hal yang sama juga berlaku untuk minyak goreng kemasan bermerek 2, harga tertinggi juga terdapat di Kota Baubau dengan harga mencapai Rp48.750. Begitupun harga terendah yang juga terdapat di Kota Bogor, Jawa Barat, dengan harga Rp16.500.
Diperkirakan, hingga mendekati Ramadan nanti, harga minyak goreng akan terus melonjak.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan sendiri, Muhammad Luthfi, menyebutkan bahwa setelah pasokan minyak goreng aman, harga akan kembali normal. Namun hingga kini belum tampak ada tanda-tanda harga minyak goreng akan menurun.
Pewarta: Misbahul
Editor: Nauval Pally Taran