Seperti banyak orang Minangkabau lainnya, Bey Arifin juga merantau. Dia meninggalkan kampung halamannya pada 1939. Bey tidak bermodal dengkul. Sebagai
Tak jauh dari Keraton Yogyakarta, dahulu, berdiri dengan tegak kampung Kauman yang merupakan kampung Islam terbesar di Yogyakarta. Seakan ikut menegaskan identitas Kauman sebagai kampung Islam, tak jauh dari situ,